Menginstall ISS



Install ISS


1) Open the Control Panel. Using the mouse, double-click on the Add/Remove Programs Applet.  (See Below!)
2) Using the mouse, push/select Add/Remove Windows Components button on the left. (See Below!)
3) Using the mouse, check Internet Information Services (IIS) box.  Using the mouse, push/select the Next button. (See Below!)





4) Insert the server 2000 CD into the CD-ROM or direct it to install from C:\I386. Using the mouse, push/select the OK button. (See Below!)


5) This should take a few minutes. (See Below!)


  6) Using the mouse, push/select the Finish button. (See Below!)
 


Open/Configure The Internet Information Services Managerl
1)  Using the mouse, hold down the Start Menu --> Select Administrative Tools [From Where-Ever you have it installed] -> Select Internet Services Manager. (See Below!)
2) Use the mouse to expand the IIS Tree by clicking the plus sign on the left. (See Below!)

3) Using the mouse, select the Default Web Site in the IIS Tree. (See Below!)

3) Once the default web site is selected, the Stop Item is possible at the top (See Below!) The Triangle to the left of stop item is disabled/gray because the Default Web Site Service is already running. (See Below!)

4) Select the properties Tab. We need to discuss some of the Default Web Site options.  (See Below!)

5) You need make no changes on the Web Site tab.  I recommend leaving port 80 [default] as the listening port for web applications. You may limit the number of connections or the connection duration on this tab as well. (See Below!)

6) The performance tab enables you to fine tune your site in accordance with the number of hits you expect per day. The higher your selection, the more resources are allocated to your web site functionality. (See Below!)

7) The Home Directory tab enables you to select the location for the web site. By default, this will be on the Winnt installation drive in a folder called Inetpub. This may be moved to another drive or computer. I recommend permitting Directory Browsing initially; you can come back and tighten this security after you get the feel of managing IIS. Our applications will need Read and Write permissions. (See Below!)

8) Add index.asp, index.php, and index.html to your Document tab. Move them to the  top. See Below!

9) You need do nothing on the Directory Security tab. (See Below!)  Using the mouse, select/push the Apply button and close the Properties applet.


Verify The Service Using The Computer Management Console

1) Start the Computer Management Console. Using the mouse, right-mouse click on My Computer --> Select Manage. (See Below!)
 

2) Using the mouse, Expand Servics and Applications in the Management Tree on the left. (See Below!)

3) Using the mouse, select Service in the Management Tree. Note that IIS Admin Service is Started and will be automatically started in the future. (See Below!)


The Real Proof Is To Use The Server To Return A Browser Page.
1) Create a Quick and Dirty Web Site in a text editor.

2)  Save this page as Index.html in your web page path directory. (See Below!)

3) Open the browser of your choice. Localhost is the default web site. Go to http://localhost or http://localhost/index.html.
 


4) Since your web server is listening for request on port 80, you should also be able to connect with either http://localhost:80 or http://localhost:80/index.html.
 
----------------------- ------------------ ------------------- ---------------------- ......................

Optimasi Windows dengan cara sederhana



Page File



Saat bekerja, sistem komputer akan memakai memory. Itu jelas sekali! Sering kali sistem komputer membutuhkan RAM lebih dari memory (RAM) fisik yang dimilikinya. Loh … kalau begitu, komputer bisa macet dong? Bisa tidak mau bekerja? Jawabnya: tidak juga. Di sinilah peran pagefile dibutuhkan. Jadi, saat memory kehabisan RAM fisik, ia akan berusaha membuat apa yang disebut dengan pagefile. Dengan teknologi pagefile ini, komputer menjadikan sebagian isi disk menjadi memory tambahan. Jadi, memang kehadiran pagefile agak sulit untuk kita tolak… .Singkat kata, Pagefile dibutuhkan saat komputer kita membutuhkan tambahan RAM. Itu teorinya! Namun, pada kenyataannya dalam bekerja, Windows akan selalu berusaha membuat pagefile secara “natural”. Artinya, biar memory fisik kita bersisa banyak, Windows tetap akan memakai pagefile dalam bekerja. Menurut beberapa rumor, ada yang bilang bahwa 12 MB Virtual Memory harus selalu ada untuk system operasi tanpa mempedulikan jumlah RAM yang ada. Katanya sih karena Windows didesain untuk melakukan “dump” memory sistem ke pagefile jika terjadi masalah crash (kerewelan sistem). Okelah! Apa pun itu, ini sekadar info saja. Yang jelas Windows tetap akan memakai pagefile, biarpun kita mempunyai memory yang cukup banyak tersisa. Titik… Oke, kita kembali ke permasalahan. Jadi, dapat dikatakan secara kasar bahwa Pagefile adalah file temporer yang ada pada hard disk yang dipakai oleh sistem operasi untuk melakukan pertukaran (swap) dari memory ke hard disk dalam rangka membebaskan memory dari program yang sedang dijalankan. Definisi yang rumit bukan? hahaha … . Jadi, data program yang tidak muat pada memory komputer, akan disimpan pada file temporer, yang lebih ngepop disebut dengan paging file.

Membaca Tab Performance Task Manager
Untuk dapat menentukan paging file dengan pas, mau tidak mau kita harus mencari tahu berapa memory yang kita pakai, dan berapa banyak yang tersedia pada disk. Dan cara tergampang untuk mengetahui hal itu, kita dapat memakai program yang telah disediakan Windows, yaitu Task Manager. Untuk mengaktifkan Task Manager, tekan kombinasi tombol ctrl+alt+del. Atau lakukan klik kanan pada taskbar dan memilih Task Manager. Jendela Task Manager akan tampil. Klik tab Performance.



* CPU Usage
Grafik yang menunjukkan waktu yang dibutuhkan prosesor dalam bekerja. Ditampilkan dalam persen. Jadi, konter ini adalah indikator dari kegiatan prosesor pada saat ini. Jika prosesor kita sedang sibuk bekerja, maka indikator akan naik. Dan dapat dipastikan komputer akan berjalan dengan lambat. Pada contoh adalah 15%. Emm… nggak terlalu sibuk… .
* CPU Usage History
Fungsi indikator ini untuk melihat sejarah pemakaian CPU. Ditampilkan
dalam bentuk grafik. Tampilan grafik bergantung pada setting-an pada
Update speed dalam menu View.
High = dua kali per detik
Normal = satu kali per dua detik
Low = satu kali dalam 4 detik
Pause = tidak di-update
* PF Usage
Jumlah paging file (PF) yang dipakai oleh sistem. Jika komputer mendekati memory maksimum, kita dapat meningkatkan ukuran page file. (Ini yang sebetulnya yang sedang kita bahas.) Pada gambar di atas adalah 153 mb.

* Page File Usage History
Grafik untuk menunjukkan jumlah dari pagefile yang telah digunakan. Grafik ini juga terpengaruh dengan setting-an update speed pada menu
View.
* Totals
Bagian ini akan memberikan informasi tentang jumlah total handles, threads, dan processes yang sedang dijalankan oleh komputer.
* Handles adalah suatu nilai yang dipakai untuk mengidentifikasi secara unik suatu resource, seperti suatu file atau mungkin suatu key registry. Dengan handle ini, suatu program dapat memakainya. Pada contoh ini, handles yang aktif adalah 5074.
* Threads. Suatu objek dalam suatu proses yang menjalankan instruksi program.
* Processes. Mewakili suatu executable program yang sedang aktif, seperti Windows Explorer, atau suatu servis Windows. Seperti Task Manager. Pada contoh, processes yang aktif ada 22. Artinya, ada 22 program atau servis yang sedang aktif.
* Commit Charge (K)
Pada kelompok Commit Charge akan terdapat beberapa info. Total adalah memory yang dialokasikan untuk program dan sistem operasi. Oleh karena memory dikopi ke paging file, (sering disebut juga dengan nama virtual memory), maka nilai Peak dapat melebihi dari ukuran
maksimum memory fisik. Nilai total adalah sama dengan yang digambarkan dalam grafik Page
File Usage History. Kita akan bahas lebih jauh lagi nanti, tentang masalah ini. Pada contoh, Total adalah 156932, limit 492368, dan peak 173104. 55
* Physical Memory (K)
Mewakili total physical memory (disebut juga dengan RAM) yang terpasang pada komputer. Pada contoh adalah 309896.
Available mewakili jumlah memory bebas yang masih bisa dipakai. Pada contoh adalah 309896.
System Cache menunjukkan physical memory saat ini yang dipakai
untuk map paged (paging file) file yang terbuka (dipakai). Pada contoh adalah 386336.
* Kernel Memory (K)
Total adalah memory yang dipakai oleh sistem operasi kernel dan device driver. Pada contoh adalah 48908.
Paged adalah memory yang dapat dikopi ke paging file, oleh karena itu dapat membebaskan memory fisik. Memory fisik (RAM) yang telah dibebaskan, kemudian dapat dipakai oleh sistem operasi untuk aktivitas lain. Pada contoh adalah 39724.
Nonpaged adalah memory yang tetap harus ada (resident) di memory fisik dan tak dapat dikopi ke paging file. Pada contoh adalah 9184. Itulah sedikit info ringkas dari tab Performance. Singkat saja ya?... Biar bingung, maksudnya hehehe .


Berapa Besar Ukuran Pagefile yang Ideal?
Jika sistem komputer memakai memory melebih kapasitas RAM yang ada, artinya sistem telah memakai pagefile. Secara “natural”, Windows XP akan selalu memakai pagefile “standar”. Saat kita membuka aplikasi atau membuat data, pagefile biasanya akan dibuat oleh Windows.
Oleh karena banyaknya aplikasi dan data yang kita buka, jika dengan pagefile “standar” tersebut komputer masih bekerja terlalu berat, maka saatnya kita membuat pagefile tambahan. Untuk menentukan pagefile tambahan yang pas, kita harus melakukan pengawasan pada sistem komputer kita dan melihat berapa banyak RAM  dan virtual memory (pagefile) yang dipakainya. Untuk memantau kegiatan memory ini, kita tentu saja dapat memanfaatkan task manager. Kita telah belajar membaca task manager bukan? Panggillah Task Manager. Klik tab Performance. Kemudian pakailah atau lakukan pekerjaan sampeyan yang paling optimal. Misalnya membuka Word, mendengarkan lagu, memakai program-program yang biasa dipakai, dan lain-lain. Pokoknya, pada kondisi “full tempur” yang biasa kita lakukan. Perhatikan ukuran terbesar system komputer yang pernah terjadi (dipakai) oleh sistem saat aktivitas optimal kita lakukan. Amati selama beberapa hari bila perlu (1 minggu misalnya).
 


Lalu pertanyaannya, bagaimana kita bisa mengetahui ukuran terbesar dari memory yang dipakai? Entahlah … saya juga tidak tahu … . ndak ding… nanti saya sampeyan gebukin. Caranya, perhatikan bagian

Commit Charge, bagian inilah yang wajib kita amati untuk menentukan pagefile. Akan terdapat tiga info pada bagian ini. Jika kita amati, pada bagian ini tampilan datanya dalam “K” (kilobyte),
tidak dalam “MB” (megabyte). Sebagai pengingat, 1024 K = 1 MB.
* Total
Bagian ini akan mengacu ke jumlah total sistem memory. Artinya,
memory fisik plus virtual pada saat ini (saat aktivitas kita sedang berlangsung).
Pada gambar terlihat bahwa pemakaian totalnya adalah
sebesar 156.932 K (156932/1024 = 153 Mb).
* Limit
Bagian ini menunjukkan memory limit sistem atau bahasa bodohnya … .
jumlah RAM ditambah dengan jumlah virtual memory (pagefile) yang
telah kita alokasikan. Pada gambar terlihat bahwa datanya adalah
sebesar 492.368 K (492368/1024 = 480 Mb).
* Peak
Adalah total pemakaian tertinggi dari sistem memory pada saat ini. Jika
angka Peak lebih besar daripada Limit, kita dalam masalah kekurangan
memory. Kita butuh tambahan virtual memory. Pada gambar terlihat
bahwa nilai Peak yang terjadi adalah sebesar 173.104 K
(173104/1024 = 169 Mb).
Jika nilai peak yang dibutuhkan tidak pernah mendekati jumlah memory yang tersedia pada Limit, maka secara teori kita dapat melupakan penambahan pagefile… . Artinya, jika memory yang ada pada komputer selalu mencukupi kebutuhan kita, maka tambahan pagefile yang kita buat akan sia-sia saja karena tidak pernah akan disentuh oleh sistem. Untuk amannya (saya sarankan begitu…), lebih baik kita tetap mendefinisikan pagefile tambahan. Sekadar untuk berjaga-jaga, eh…. Siapa vtahu Windows akan bekerja ekstra keras dan tiba-tiba membutuhkan tenaga memory cadangan. Ukuran standar aman, yang bisa dipakai adalah 1,5 kali jumlah system memory. Artinya, jika memory computer  adalah 512 mb, maka ukuran ideal dari page file adalah 1,5 x 512 mb = 768 mb. Jadi, ukuran pagefile yang seharusnya dibuat adalah 768 mb.
  
Swap Ideal?
Pemakai Linux selalu mengandalkan pada partisi disk yang dikhususkan untuk swap. Dengan cara tersebut, swap tidak pernah mengalami fragmentasi. Kita pemakai Windows alangkah baiknya jika memakai pendekatan yang sama dengan Linux. … . Jadi, kita sediakan suatu partisi yang dikhususkan untuk menangani swap file. Mungkin ukurannya sebesar 1 gb. Jika komputer kita telanjur terisi dengan system, maka kita dapat memakai jasa program semacam “partition magic” untuk membuat partisi baru. Yang perlu dicermati pula, kita tidak perlu melakukan format untuk partisi swap dengan type file system yang serius, seperti NTFS atau FAT32. Pilih
saja FAT16 karena ia bekerja lebih cepat dibanding kedua jenis system tersebut. Loh… berani pakai FAT16? Itu ‘khan system “kuno”? Memang! Tapi karena partisi swap hanya akan menyimpan satu file saja, maka masalah “ukuran cluster” tidak begitu menjadi masalah. Terus, untuk masalah fitur keamanan sistem NTFS, tentu saja tidak kita butuhkan. Bikin pusing komputer saja… . Kecuali jika kita memang seorang yang paranoid dalam mengamankan data .. . atau bekerja untuk instansi yang suka main rahasia-rahasia-an semacam BIN mungkin… hehehe .Selanjutnya, setelah membuat satu partisi khusus, kita atur swap file dengan fitur Performance Options.

Tampilan
Jendela Performance and Maintenance akan muncul. Kita pilih System.
 
Jendela virtual memory akan muncul. Kita tentukan di mana kita akan membuat pagefile. Pada contoh ini, saya mempunyai 1 hard disk saja dan membaginya menjadi 3 partisi. Saya memilih partisi kedua alias drive D. Jika kita bingung dalam menentukan ukuran pagefile, perhatikan info yang diberikan Windows untuk kita pada kelompok Total paging file size…. Carilah info yang berbunyi Recommended. Pada contoh ini, terlihat nilai untuk Recommended adalah 766 mb. Angka yang lumayan gede, ya? Loh… dari mana Windows kok berani-beraninya memberikan saran kepada kita agar mengalokasi pagefile sejumlah itu? Jika kita runut (tepatnya mengada-ada … hehehe .), maka nilai itu adalah 1,5 kali dari memory fisik yang ada di komputer kita. Kebetulan memory fisik (RAM) yang ada di komputer saya adalah 512 mb. Jadi, kalau dihitung 1.5 mb x 512 mb = 768 mb. Terus Windows memberikan saran 766. Ya…. nilai yang hampir mendekatilah… capek deh…. Pak perasaan, kok pembahasannya dipaspasin sih? Biarin… coba sampeyan periksa konfigurasi pagefile di komputer Anda. Nilai Recommended-nya barangkali tidak akan jauh-jauh dari pembahasan, ngeyel ini.. .
 
Oke! Anggap saja kita menurut apa saran Windows. Kita akan memakai nilai 766 untuk pagefile kita. Yang terpenting untuk diingat dan dilakukan adalah mengubah nilai Initial Size dan Maximum Size ke ukuran disk, yang ukurannya sama dengan paritisi yang kita buat (jika kita jadi membuat partisi khusus untuk swap). Atau, ke ukuran tertentu yang kita inginkan (jika kita tidak ingin membuat partisi khusus swap). Pada contoh ini, saya memakai nilai recommended. Mengapa harus sama ukurannya? Dengan membuat ukurannya, initial dan maximum sama, akan menjaga pagefile dari pengubahan ukuran yang tidak perlu. Hal ini untuk menghindari masalah fragmentasi (lihat bab yang membahas fragmentasi) yang dapat membuat kinerja swap menurun. Oke! Kita klik Custom size. Pada isian Initial dan Maximum size kita isi dengan data 766. Lalu jangan lupa klik tombol Set. Selesai! Tinggal kita klik OK untuk menyimpan setting-an pengubahan yang telah kita lakukan. Dan lakukan booting ulang.
Beberapa Cara Mengoptimasi Pagefile
Ada beberapa cara untuk mengoptimasi pagefile. Berikut ini beberapa di
antaranya.
Membuat Pagefile pada Seluruh Drive yang Ada
Trik lain yang dapat meningkatkan kinerja pagefile adalah dengan
membaginya pada semua disk yang ada. Ingat! Pada disk yang lain!
Tidak pada partisi disk dalam satu drive yang sama! Mengapa? Saya benci mengapa sampeyan musti tanya: mengapa? …. Bikin energi terkuras saja untuk menjelaskannya! Alasannya, Windows mempunyai kemampuan melakukan beberapa I/O call ke hardware secara simultan. Dengan kemampuan ini, Windows mampu bekerja dengan beberapa pagefile sekaligus di beberapa tempat pada waktu yang berkesinambungan. Jika kita tempatkan pagefile pada partisi dalam satu hard disk, maka sia-sia saja karena hard drives tidak akan dapat melayani dua permintaan secara simultan. Namun demikian, hal tersebut dapat dilakukan pada drive yang berbeda! Itulah sebabnya tidak disarankan untuk membuat pagefile pada setiap partisi yang ada pada satu hard drive. Jadi, trik ini hanya berlaku, jika kita mempunyai hard disk lebih dari satu. Caranya sama saja. Pilih drive, tulis ukuran intial dan maximun sama. Dan klik Set. Lakukan pada seluruh drive fisik yang diinginkan.
 Cara Maniak: Mengatur Pagefile Langsung
via Registry
Cara ini adalah cara maniak .. . capek deh… hehehe. Karena cara ini akan mengakses langsung “syaraf Windows” dan mengubahnya. Yak…. Tepat sekali … kita akan bermain-main dengan registry. Panggil Regedit alias program Registry Editor. Klik Start – Run – ketik Regedit dan tekan Enter. Dan pergilah ke lokasi:
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Session
Manager\Memory Management
Tampilan visualnya adalah seperti terlihat pada gambar berikut.
 
 
 Pagefile Fragmentation
Jika pagefile mengalami fragmentasi, kinerja sistem akan menurun. Sayang sekali Windows tidak menyediakan tools built-in untuk menangani masalah ini. Pergilah ke situs system internals. (www.sysinternals.com). Situs ini menyediakan program (PageDefrag) gratis, yang mampu menampilkan fragmentasi pada pagefile dan menawarkan penataan ulang saat boot nanti. Saya tidak akan cerewet membahasnya di sini. Silakan download dan coba sendiri. Kalau bingung dan tidak bisa, jangan tanya ke saya. Oke? Usaha... usaha dong. .
Menghapus Pagefile saat Shutdown
Windows tidak akan menghapus atau membuat ulang pagefile. Ini dapat menimbulkan masalah keamanan. Apalagi jika sampeyan seorang yang paranoid…. . Jika data-data yang kita buat sensitive, kita dapat membersihkan pagefile saat shutdown. Untuk dapat melakukan trik ini, kita akan “mengobokobok” registry lagi. Pada swap file (pagefile) yang cukup besar, hal ini akan mengakibatkan bertambahnya waktu shutdown karena Windows harus menghapus data pagefile terlebih dahulu. Untuk mulai melakukan manipulasi, panggil Regedit alias program Registry Editor. Dan pergilah ke lokasi:
HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Session Manager\Memory Management Tampilan visualnya adalah seperti terlihat pada Gambar 6.13.
Jendela System Properties akan muncul. Klik tab Advanced
 
Pada subkey Memory Management, carilah nama value ClearPageFileAtShutDown. Klik ganda nama value tersebut, dan ubahlah isian Value datanya dengan angka 1. Lalu klik OK! Selesai. Lakukan booting
cttn
Untuk menormalkan lagi, kembalikan isian datanya menjadi 0 (nol).
Memaksa Windows Caching di Memory
Apabila manipulasi ini diaktifkan, Windows tidak akan melakukan paging file ke dalam hard disk. Sistem operasi dan program-program menjadi lebih responsif. Namun, trik ini HANYA disarankan untuk komputer yang memiliki memori lebih dari 128 MB. Untuk melakukan manipulasi, panggil Regedit alias program Registry Editor. Dan pergilah ke lokasi: HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Control\Session Manager\Memory Management Setelah subkey Memory Management ditemukan, klik ganda pada nama value LargeSystemCache. Lalu masukkan angka 1 pada isian Value Data dan klik OK.
 
----------------------- ------------------ ------------------- ---------------------- ......................